Rabu, 29 Juni 2016

Mara kembali datang dan menantang Sidharta





Di kisahkan, pada saat itu Mara kembali datang dan menantang Sidharta, dengan pasukan setan menyerang Sidharta, dan Sidharta tidak bergerak, hingga akhirnya senjata dan serangan dari Mara dan pasukannya berubah menjadi bunga. Mara; dewa nafsu bertambah gusar, dia gusar karena Sidharta akan mendapatkan pencerahan dan menjadi seorang Buddha, dan mengalahkan Mara, dewa nafsu yang menguasai dunia ini. Mara tidak menyerah, kemudian dia mengirim 3 orang putrinya untuk menggoda Sidharta, Sidharta tetap tidak bergeming, ibarat gunung Himalaya, cuaca dan badai silih berganti melalui gunung Himalaya, dan gunung tetap gunung, dia tidak bergerming dan semuanya berlalu. Sidharta duduk dalam keadaan penuh kesadaran atas segalanya, tidak terlena, dia membuat Mara menjadi frustasi.


Sidharta bertahan terhadap setiap godaan dari Dewa Mara. Kemudian Mara memiliki sebuah final test, Mara bertanya, siapa yang akan menjadi saksi bahwa Sidharta telah mendapatkan kebijaksanaan tertinggi. Sidharta tidak mengatakan apa-apa, dan dengan jarinya menyentuh ke tanah, dia mengatakan “Bumi adalah saksi saya, Mara kamu bukan lah Bumi ini, dan Bumi ada di sini tepat di bawah jari saya”. Mara kalah, dan kabur bersama dengan pasukan setannya.

Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar