Kamis, 30 Juni 2016

Sejarah 18 Arahat / 18 Lohan / Shíbā Luóhàn BAGIAN 12




Sejarah 18 Arahat / 18 Lohan / Shíbā Luóhàn BAGIAN 12

PINDOLA SANG BHARADVAJA / DEER-SITTING LOHAN / LOHAN MENDUDUKI RUSA

"Dengan sangat bermartabat duduk di atas seekor rusa. Seolah-olah dalam pemikiran mendalam. Dengan ketenangan yang sempurna. Berada di atas kepuasan mengejar hal-hal duniawi"


Pindola sang Bharadvaja, berasal dari keluarga kasta Brahmana tertinggi, sebelumnya beliau adalah seorang pejabat pemerintah yang kuat dalam sebuah kerajaan India yang sangat dipercaya oleh raja. Suatu hari ia tiba-tiba memutuskan untuk menjadi seorang biarawan dan tidak mengindahkan permohonan dari raja, ia meninggalkan kerajaan untuk bergabung dalam sebuah biara di pegunungan. Suatu hari, ia muncul di depan istana dengan mengendarai seekor rusa. Para penjaga kerajaan yang mengenalinya segera melaporkan kepada raja yang kemudian keluar untuk menyambutnya. Raja mengatakan bahwa dia bisa memiliki posisinya kembali kalau dia menginginkannya. Bharadvaja menolak dan mengatakan bahwa dia kembali untuk meminta raja untuk bergabung dengannya. Setelah percakapan yang panjang, berbagai metafora digunakan untuk menjelaskan dosa perihal makan daging dan nafsu duniawi, akhirnya dia meyakinkan raja, yang kemudian turun tahta dan mengikuti Bharadvaja menjadi seorang biarawan.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar