Senin, 11 Juli 2016

JALAN UTAMA BERUNSUR DELAPAN / THE NOBLE EIGHTFOLD PATH - KEBIJAKSANAAN / PANNA (BAGIAN 3)




Pada kelompok pertama dari Jalan Utama Berunsur Delapan yaitu kelompok Kebijaksanaan / Panna yang terdiri dari 2 jalan yaitu:

1. Pengertian Benar (samma-ditthi)
2. Pikiran Benar (samma-sankappa)


Kedua jalan tersebut merupakan latihan intelektual / akal budi, dimaksudkan agar kita hendaknya memahami terlebih dahulu secara jelas dan realistis mengenai konsep Empat Kebenaran Mulia, lalu kemudian secara bertahap mengembangkan langkah-langkah lain dari Jalan.

1. Pengertian Benar (samma-ditthi) adalah pengetahuan yang disertai dengan penembusan terhadap:

A. Empat Kebenaran Mulia
B. Tiga Corak Umum (Tilakkhana)
C. Sebab-musabab yang saling bergantungan (Paticca Samuppada)
D. Hukum Kamma

Bhikkhu Sariputta menjelaskan lebih lanjut mengenai "Pengertian Benar" dalam Sammaditthi Sutta (Pali: Sammādiṭṭhi Sutta), di mana dijelaskan pula bahwa pengertian benar dapat dicapai melalui pengertian yang lebih mendalam akan kebijakan dan ketidak-bijakan, empat jenis makanan (cattaro ahara), dua belas nidana atau tiga noda (asava). "Pengertian Salah" timbul karena ketidaktahuan (avijja), yang merupakan penyebab dari pemikiran salah, ucapan salah, perbuatan salah, pencaharian salah, daya-upaya salah, perhatian salah, dan konsentrasi salah. Praktisi (penganut agama Buddha) harus menggunakan daya-upaya benar untuk meninggalkan pengertian salah dan mempertahankan pengertian benar. Perhatian benar digunakan untuk senantiasa berada pada pengertian benar.

2. Pikiran Benar mengakibatkan Pemikiran Benar (sammä-sankappa). Karena itu, faktor kedua dari jalan utama ini, mempunyai dua tujuan:

1. Melenyapkan pikiran-pikiran jahat
2. Mengembangkan pikiran-pikiran baik.

Pikiran baik terdiri dari tiga bagian, yaitu:
A. Nekkhamma: melepaskan diri dari kesenangan dunia dan sifat mementingkan diri sendiri yang berlawanan dengan kemelekatan, sifat mau menang sendiri.
B. Abyapada: cinta kasih, itikad baik, atau kelemah-lembutan yang berlawanan dengan kebencian, itikad jahat, atau kemarahan.
C. Avihimsa: tidak kejam atau kasih sayang, yang berlawanan dengan kekejaman atau kebengisan.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar