Buddha Aksobhya adalah satu dari Panca Dhyani Buddha, bagian dari Adibuddha, yang mewakili kesadaran sebagai sebuah aspek akan kenyataan. Ia berada di bagian timur dari Dunia Intan dan merupakan tuan dari Surga bagian Timur Abhirati ('Kesuka-citaan') walaupun surga bagian barat Amitabha yang berseberangan dengan Akshobhya jauh lebih dikenal. Pendampingnya adalah Mamaki dan ia biasanya didampingi oleh dua ekor gajah.
Dalam bahasa Sansekerta, makna dari Aksobhya adalah "Tak Tergoyahkan" / "Tanpa Kegelisahan". Dahulu ketika Akhsobya masih menjadi seorang biarawan, dikatakan bahwa Beliau pernah berikhtiar di hadapan Sang Buddha untuk tidak akan menunjukkan perasaan jijik atau kemarahan pada semua makhluk. Dalam melaksanakan sumpah-Nya, dia memperlihatkan tekad "Tak Tergoyahkan" dan seiring berlalunya waktu, Ia dikenal sebagai Buddha Aksobhya yang kemudian menguasai Surga Timur / Surga Abhirati. Siapapun yang terlahir kembali di Surga Abhirati, tidak akan terlahir kembali ke tingkat kesadaran yang lebih rendah. Maka dengan demikian untuk semua insan yang percaya, seharusnya lah berusaha memenuhi janji yang sudah dicetuskan oleh Buddha Aksobhya.
Menurut Sutra Aksobhya, Beliau menguasai Surga bagian Timur Abhirati. Hal ini dipercaya sebagai siapapun yang dengan tekun melaksanakan ajaran Enam Paramita / Enam Sifat Luhur / Kesempurnaan akan terlahir kembali dari kehidupan saat ini kemudian ke kehidupan di Surga Abhirati. Keenam Sifat Luhur / Enam Paramita ini antara lain adalah:
1. Dana Paramita, yaitu melatih kemurahan hati
2. Sila Paramita, yaitu melatih tidak mengutamakan diri sendiri
3. Kshanti Paramita, yaitu melatih kesabaran dan rendah hati
4. Viriya Paramita, yaitu melatih keuletan dan pengabdian
5. Dhyana Paramita, yaitu melatih ketenangan pikiran
6. Prajna Paramita, yaitu melatih kebijaksanaan
Dalam Sutra Aksobhya juga menggambarkan keajaiban dan kebahagiaan yang ada di Surga Abhirati. Dijelaskan pula di dalam Sutra yang menggambarkan kecenderungan penghuni surga untuk selalu menghadap ke arah Timur dimana matahari selalu terbit dengan indahnya. Dimana kemuliaan dari cahaya sang mentari yang memberikan simbol dimana semua makhluk berkembang, arah Timur selalu dianggap sebagai sebuah tempat untuk surga. Dalam ajaran Buddha, surga tidak dimaksudkan sebagai sebuah "lokasi" / "tempat", namun lebih kepada sebagai sebuah "Tingkat Kesadaran".
Aksobhya Dhyani Buddha berkedudukan di sebelah Timur. Dengan sikap Bhumisparsa-Mudra, yaitu telapak tangan kiri ke atas dan di atas pangkuan, telapak tangan kanan menelungkup di atas lutut kanan, menunjukkan bumi sebagai saksi. Aksobhya berarti sumber ketenangan. Memiliki warna biru, dengan unsur Panca Bhuttha hawa atau udara, unsur Panca Skandha vinnana atau kesadaran dan unsur Panca Indera suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar