Bila mengunjungi vihara Mahayana Tiongkok, saat melangkahkan kaki memasuki bangunan pertama vihara, figur pertama yang berhadapan dengan kita adalah Bodhisattva Maitreya dengan deretan Empat Maharaja Dewa dari Surga Caturmaharajika di kedua sisi. Masuk lagi ke dalam, ada satu figur yang membelakangi Bodhisattva Maitreya, dengan posisi berdiri sambil memegang tongkat Vajra. Seorang jendral perang berpenampilan gagah perkasa, namun bermimik muka bak seorang putra remaja. Figur ini menghadap ke dalam vihara berhadapan dengan rupang Buddha. Dialah Dharmapala Skandha Bodhisattva, jendral surgawi yang berikrar sebagai Pelindung Dharma dan Sangha. Dan banyak pula vihara yang menempatkan rupang Skandha Bodhisattva ini berpasangan dengan rupang Dewa Kwan Kong. Figur Wei Tuo Pu Sa yang menghadap ke dalam juga dapat kita temukan di T.I.T.D Cin Te Yen / Vihara Dharma Bakti di Petak Sembilan, Jakarta Barat.
Seperti telah diceritakan sebelumnya bahwa Dharmapala Skandha Bodhisattva sebenarnya adalah salah satu dari 8 Jendral Langit di bawah pimpinan Raja Dewa Virdhaka, salah satu Empat Maharaja Dewa Surga Caturmaharajika dari penjuru Selatan. Setiap 4 Maharaja Dewa di 4 penjuru Surga Caturmaharajika memiliki 8 Jendral Langit. Dari 32 jendral surgawi ini, Dharmapala Skandha Bodhisattva adalah panglima tertinggi. Meskipun merupakan makhluk alam Surga Karmadhatu (alam nafsu), Dharmapala Skandha Bodhisattva telah mempraktikkan Brahmacari (perilaku suci) sehingga paras mukanya bagaikan seorang remaja dan tidak ternoda oleh kenikmatan alam surgawi.
Dharmapala Skandha Bodhisattva disebut juga dengan nama Dewa Skanda, sedang Buddhisme Tiongkok menyebutnya sebagai Wei Tuo Pu Sa / Bodhisattva Wei Tuo. Istilah Wei Tuo merupakan transliterasi dari kata Veda. Para umat Mahayana Tiongkok meyakini Gunung Tianmu (Tianmushan) di Propinsi Zhejiang, Tiongkok, sebagai tempat Dharmapala Veda membabarkan Dharma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar