Adapun awal munculnya pemujaan Wei Tuo Pu Sa di vihara-vihara Tiongkok sangat erat hubungannya dengan kisah nyata dalam Daoxuan Lushi Gantonglu (Catatan Kontak Batin Bhiksu Lu Daoxuan) yang ditulis oleh Master Daoxuan, pendiri mazhab Vinaya di Tiongkok. Saat itu Bhiksu Daoxuan banyak berjasa dalam penyusunan literatur Vinaya serta menjalani disiplin Vinaya yang ketat. Moralitas kebajikan Daoxuan menggetarkan batin makhluk alam dewa sehingga seorang dewa dari Surga Caturmaharika datang mengunjungi beliau.
Adapun kontak batin dengan makhluk alam dewa secara perlahan-lahan mulai muncul setelah beliau menyelesaikan kitab “Xu Gaoseng Zhuan” (Lanjutan Riwayat Bhiksu Mulia) dan “Guang Hong Ming Ji” (Kumpulan Perluasan Pembabaran Ajaran Terang). Para dewa mengetahui bahwa usia kehidupan Daoxuan akan segera berakhir, maka satu demi satu berdatangan demi melengkapi berbagai topik Vinaya yang belum sempat beliau selesaikan. Dewa pertama yang datang berkunjung memperkenalkan diri sebagai dewa yang mengemban tugas melindungi Buddha Dharma dan merupakan utusan dari Wei Tuo Pu Sa. Dewa tersebut berkata, “Wei Tuo Pu Sa sangat tekun dalam melindungi Buddha Dharma di 3 benua. Bila terdapat perselisihan yang riskan di ruang lingkup agama Buddha, maka Wei Tuo Pu Sa akan memberi nasehat untuk mendamaikan perselisihan itu. Oleh karena itu, beliau sangat sibuk hingga belum sempat datang berkunjung, sebab itu mengutus kami terlebih dahulu untuk menyampaikan hormat, namun tidak lama kemudian beliau pasti akan datang.”
Dewa kedua yang datang berkunjung memperkenalkan diri menyatakan telah mengikuti Wei Tuo Pu Sa sejak masa Buddha Kasyapa. Dewa ini berkata bahwa Wei Tuo Pu Sa telah menjalani kehidupan suci dan tidak melekat pada kenikmatan surgawi. Beliau silih berganti mengunjungi 4 benua (Jambudwipa di penjuru Selatan, Purvavideha di penjuru Timur, Aparagodaniya di penjuru Barat dan Uttarakuru di penjuru Utara) untuk memberi perlindungan kepada para bhiksu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar