Senin, 11 Juli 2016

PANCASILA BUDDHIS / 5 SILA BUDDHIS / THE FIVE PRECEPTS (BAGIAN 6 - AKHIR)




SILA 5 - TIDAK MENGKONSUMSI MINUMAN DAN OBAT OBATAN YANG DAPAT MELEMAHKAN KESADARAN / ABSTAIN FROM TAKING IN DRINKS AND DRUGS THAT ARE INTOXICATING AND CAUSE FORGETFULNESS

Sila kelima didasarkan pada menjaga pikiran yang jernih dan tubuh yang sehat. Suatu hari, ketika Sang Buddha sedang berbicara Dharma untuk majelis, seorang pemuda yang mabuk terhuyung-huyung masuk ke dalam ruangan. Dia tersandung beberapa biksu yang sedang duduk di lantai dan mulai memaki-maki dengan keras. Napasnya berbau alkohol dan memenuhi udara dengan bau yang memuakkan. Bergumam pada dirinya sendiri, ia terhuyung-huyung keluar dari pintu.


Semua orang heran melihat perilaku kasarnya, tapi Sang Buddha tetap tenang. "Majelis yang terhormat!" ia berbicara, "Lihatlah orang ini. Ia pasti akan kehilangan kekayaan dan nama baik. Tubuhnya akan menjadi lemah dan sakit-sakitan. Siang dan malam, ia akan bertengkar dengan keluarga dan teman-temannya sampai mereka meninggalkannya. Yang terburuk adalah bahwa ia akan kehilangan kebijaksanaan dan menjadi bodoh."

Sedikit demi sedikit, kita dapat belajar untuk mengikuti sila-sila ini. Jika kita kadang-kadang lupa, kita dapat memulainya lagi. Mengikuti ajaran-ajaran ini adalah pekerjaan seumur hidup. Jika seseorang membunuh atau melukai perasaan seseorang karena kesalahan, itu adalah melanggar sila, tapi itu tidak dilakukan dengan sengaja.

Hilangnya pengendalian terhadap kesadaran dapat mengakibatkan hilangnya pengendalian terhadap pikiran, ucapan dan perbuatan. Seseorang yang melanggar sila kelima ini kesadarannya hilang, dan dia dapat melakukan apa saja yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

Sila kelima ini telah dilanggar, bila terdapat lima macam faktor sebagai berikut:

1. Sesuatu yang merupakan sura, meraya, atau majja
2. Ada niat untuk meminum, menggunakannya
3. Meminum atau menggunakannya
4. Timbul gejala-gejala mabuk

Tujuan dari pelaksanaan sila kelima ini adalah untuk melatih kesadaran kita terhadap segala hal yang dapat memperlemah pengendalian diri dan kewaspadaan. Dengan mengontrol pikiran dengan benar, dan selalu waspada terhadap segala tindakan yang kita perbuat. Jadi, waspadalah terhadap semua tindakan yang akan kita perbuat.

Dari uraian-uraian di artikel mengenai Pancasila Buddhis ini, dapatlah kita ketahui bahwa peranan Pancasila Buddhis dalam kehidupan sehari-hari sangat bermanfaat terlebih-lebih pada zaman sekarang. Dimana zaman sekarang banyak umat Buddhis yang moralitasnya turun. Di samping moralitas mulai turun, mereka juga belum mengerti sepenuhnya tentang akibat pelanggaran Pancasila Buddhis.

Dengan penerapan Pancasila Buddhis dalam kehidupan sehari-hari diharapkan semua umat awam menjalaninya dengan sungguh-sungguh.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar