Minggu, 10 Juli 2016

Puasa Menurut Agama Buddha




Memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh hikmah & berkah di awal bulan Juni ini, rekan-rekan kita yang beragama Islam sedang menjalani salah satu rukun Islam selama sebulan penuh yaitu berpuasa atau menahan diri dari segala nafsu seperti lapar, haus, menahan emosi, amarah, kesucian pikiran dan kata-kata. Puasa dilakukan selama satu bulan penuh hingga menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri. Kaum Muslimin & Muslimat diseluruh dunia berpuasa dengan cara tidak makan dan minum dari pagi hari atau tepatnya subuh sampai dengan datangnya Azan Maghrib yang datang di sore hari.

Berbicara tentang puasa, sudah tahukah Dharma Brothers & Sisters bahwa di ajaran agama Buddha sendiri terdapat kegiatan melakuan puasa. Mungkin lebih tepatnya disebut dengan Atthasila / Latihan Delapan Aturan Kemoralan. Atthasila merupakan latihan Kedisiplinan moral yg dianjurkan Sang Buddha bagi umat Buddha utk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Di negara-negara Buddhis, Atthasila pd umumnya dilaksanakan oleh umat Buddha pd hari-hari menurut penanggalan bulan.

Kita sering mendengar kata “Uposatha atau Hari Uposatha”. Kata Uposatha berasal dari bahasa Pali yaitu bahasa yg digunakan pada jaman Sang Buddha Gotama di negara India. Uposatha juga mengandung arti sebagai “Masuk untuk berdiam di Vihara”. Sang Buddha guru junjungan kita telah menunjukkan peraturan-peraturan untuk dilaksanakan pada hari Uposatha tersebut, terdiri dari 8 peraturan yg disebut dalam bahasa pali sebagai Atthasila atau Atanga Sila.

Attha = 8
Sila = peraturan

8 Sila / Atthasila tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari menyakiti dan membunuh mahluk hidup apapun juga.

2. Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari mengambil barang yg tidak diberikan / diijinkan (mencuri).

3. Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari hubungan seksual.

4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari ucapan / kata-kata tidak benar, yg kasar, memfitnah dan menyakiti mahluk lain (berbohong).

5. Surameraya majjapamadatthana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari segala minuman keras (serta bahan-bahan lainnya) yg dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.

6. Vikala-bhojana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari makan makanan diwaktu yg salah, yaitu lewat tengah hari.

7. Naccagita-vadita-visukadassana malagandha-vilepana dharana-mandana vibusanatthana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari menari, menyanyi, bermain musik, melihat permainan / pertunjukan, tidak memakai bunga-bungaan, wangi-wangian dan alat kosmetik yg lain untuk tujuan menghias / mempercantik diri.

8. Uccasayana-mahasayana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yg tinggi, besar dan mewah.

Kapan umat Buddha menjalankan Atthasila?

Hari Uposatha adalah setiap tanggal 1, 8, 15 dan 23 menurut penanggalan lunar (bulan). Hari Uposatha disebut juga Uposathadivasa yaitu Hari Suci dan Hari Penuh Berkah.
Meski bukan bersifat wajib diharapkan pada Hari Uposatha para Upasaka dan Upasika dapat melatih diri dengan menjalankan Atthanga Uposathasila yaitu 8 (delapan) peraturan yang harus dijalankan pada Hari Uposatha.

Jadi, apakah Dharma Brothers & Sisters mau mencoba ber-atthasila?

*dikutip dari berbagai sumber
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar