Senin, 11 Juli 2016

SEJARAH SANGHARAMA BODHISATTVA (BAGIAN 3)




Selain kisah sebelumnya, ada satu versi lain tentang kisah bagaimana Guan Yu menjadi seorang pemeluk agama Buddha. Dikatakan bahwa pada suatu malam Guan Yu menemui Bhiksu Zhikai(智鎧), murid dari Tiantai Master Zhiyi, dan menerima Trisarana dari Bhiksu Zhikai. Kemudian Bhiksu Zhi Kai melaporkan perjumpaan dengan Guan Yu tersebut kepada Yang Guang, Pangeran Jin (yang kelak akan dikenal sebagai Kaisar Sui Yang Di - 隋煬帝). Pangeran Yang Guang memberikan Guan Yu gelar “Sangharama Bodhisattva”. Itulah asal muasal dari mana gelar Sangharama diberikan kepada Guan Yu.

Pada kisah lainnya, seperti dalam Catatan Kisah Tiga Negara (San Guo Yan Yi - 三国演义), Guan Yu muncul di hadapan Bhikshu Pujing (普淨) di malam saat gugur karena dipenggal oleh pihak Sun Quan, Raja Wu. Tubuhnya dikubur di dekat Bukit Yuquan yaitu di Jingzhou. Di sela-sela kegalauan atas kehilangan kepala, raga halus Guan Yu bergentayangan mencari kembali kepalanya. Bhiksu Pu Jing dengan kekuatan batinnya melihat Guan Yu turun dari angkasa menunggang kuda sambil menggenggam golok besar Naga Hijau, bersama dengan 2 pria, Guan Ping dan Zhou Cang. Semasa hidupnya saat dalam pelarian dari kubu Cao Cao, Guan Yu pernah ditolong oleh Pujing di Vihara Zhen-guo. Lalu Bhiksu Pujing memukul pelana kuda dengan kebutan cambuknya seraya berkata, “Di mana Yun Chang?” Seketika itu juga Guan Yu tersadarkan.

Guan Yu kemudian memohon petunjuk untuk dapat terbebas dari kegelapan pengembaraan batin. Pujing memberi nasehat, “Dulu salah atau sekarang benar tak perlu dipersoalkan lagi, karena terjadi pada saat sekarang tentunya ada sebab pada masa lalu.” Pujing lalu melanjutkan, “Sekarang engkau meminta kepalamu, menuntut atas kematianmu di tangan Lu Meng, namun kepada siapa Yan Liang, Wen Chou dan penjaga lima perbatasan serta banyak lagi lainnya yang telah kau bunuh, meminta kembali kepala mereka?” Kata-kata Pujing itu terasa sangat menyentak.

Setelah tersadarkan dari kegalauannya, Guan Yu lalu menjadi pengikut Buddhis. Sejak itu Guan Yu sering muncul melindungi masyarakat di sekitar Bukit Yuquan. Sebagai rasa terima kasih kepada Guan Yu, para penduduk membangun kuil di puncak Bukit Yuquan.

Awal mula jodoh karma antara Bhiksu Pujing dengan Guan Yu, diceritakan dalam satu legenda. Alkisah kelahiran lampau Guan Yu adalah raja naga yang dengan welas asih membantu rakyat yang mengalami bencana kekeringan dengan menurunkan hujan. Setelah sang raja naga meninggal, Bhiksu Pujing membantu membacakan doa-doa di hadapan jasadnya dan akhirnya raja naga tersebut terlahir kembali menjadi Guan Yu.

Gubuk rumput tempat tinggal Pujing kemudian dibangun menjadi sebuah Vihara yang akan bernama Vihara Yuquan. Sebelumnya Vihara Yuquan ini bernama Vihara Fuchuan shan yang dibangun oleh raja Liang Xuandi pada abad ke-6 M. Namun karena sebab-sebab tertentu, vihara tersebut rusak dan bobrok. Kemudian pada abad ke-6 juga, Zhiyi berniat membangun kembali vihara baru di lokasi tersebut dengan nama Vihara Yuquan. Dalam pembangunan kembali ini dikisahkan Zhiyi mendapat bantuan dari Guan Yu, beserta pihak kerajaan seperti dari Pangeran Yang Guang dan ayahnya, Raja Sui Wendi yang memegang pemerintahan pada masa itu. Vihara Yuquan ini di dalam kompleksnya terdapat kuil Guan Miao (kuil untuk Guan Yu). Ini adalah salah satu tempat pemujaan Guan Yu yang tertua, juga merupakan vihara tertua di Dangyang. Tempat penampakan raga halus Guan Yu ditandai dengan sebatang pilar batu yang bertuliskan: “Di sini tempat Guan Yun Chang dari Dinasti Han menampakkan diri.” Pilar batu itu adalah hadiah dari kaisar Wan Li masa Dinasti Ming dan masih bisa dilihat sampai sekarang. Guan Yu sebagai dewa juga pernah bertanya jawab dengan kakak seperguruan Patriarch Ch’an ke-6, Shen Xiu (神秀).
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar