Senin, 22 Agustus 2016

Alam Setan Atau Peta dalam Ajaran Buddha




Dalam Agama Buddha dipercayai adanya 31 Alam Kehidupan / 31 Realms of Existence yang secara garis besarnya terbagi atas:

1. Empat Alam Kemerosotan (Apâyabhûmi)

2. Satu Alam Manusia (Manussabhûmi)
3. Enam Alam Dewa (Devabhûmi)
4. Enam Belas Alam Brahma Berbentuk (Rûpabhûmi)
5. Empat Alam Brahma Nirbentuk (Arûpabhûmi)


Alam Setan sendiri atau Alam Peta termasuk di dalam Empat Alam Kemerosotan yang di dalamnya terdiri atas empat alam yaitu:

1. Alam Neraka (Niraya)

2. Alam Binatang (Tiracchâna)

3. Alam Setan (Peta)

4. Alam Iblis (Asurakâya)


Alam Setan / Alam Peta terbentuk atas dua kosakata, yaitu "Pa" yang berarti "ke depan" / "menyeluruh", dan "Ita" yang berarti "telah pergi" / "telah meninggal".


Berbeda dengan makhluk yang berada di alam neraka yang menderita karena tersiksa, peta atau setan hidup sengsara karena kelaparan, kehausan

dan kekurangan. Kejahatan yang membuat suatu makhluk terlahirkan sebagai setan ialah pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, penipuan dan lain sebagainya.


Seperti binatang, setan tidak mempunyai alam khusus milik mereka sendiri. Mereka berada di dunia ini dan bertinggal di tempat-tempat seperti hutan, gunung, tebing, lautan, kuburan, dan sebagainya. Beberapa jenis setan mempunyai kemampuan untuk menyalin rupa dalam wujud seperti dewa, manusia, pertapa, binatang, atau hanya menampakkan diri secara samar-samar seperti bayang-bayang gelap dan lain-lain.


Setan terbagi menjadi empat jenis, yakni:

1. Yang hidup bergantung pada makanan pemberian orang lain dengan cara penyaluran jasa dan sebagainya (Paradattupajîvika)

2. Yang senantiasa kelaparan, kehausan dan kekurangan (Khuppîpâsika)

3. Yang senantiasa terberangus (Nijjhâmataóhika)

4. Yang tergolong sebagai iblis atau makhluk yang suram (Kâlakañcika)


Jenis yang pertama itu dapat menerima penyaluran jasa karena mereka bertinggal di sekitar atau di dekat manusia, sehingga dapat mengetahui

pemberian ini dan ber-"anumodanâ" (menyatakan kenuragaan atas kebajikan yang diperbuat oleh makhluk lain). Apabila tak tahu dan tak ber-"anumodanâ", penyaluran jasa ini tidak dapat diterima. Orang yang pada saat-saat menjelang kematian mempunyai ke-31 kemelekatan yang amat kuat pada kekayaan, harta benda, sanak-keluarga, dan sebagainya sehingga niscaya akan terlahirkan di alam setan ini.



Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

1 komentar: