Selasa, 09 Agustus 2016

KISAH 100 BUDDHA & BODHISATTVA (TIGA SUCIWAN SURGA SUKHAVATI) - MAHASTHAMAPRAPTA BODHISATTVA / DA SHI ZHI PHU SA / 大勢至菩薩 (BAGIAN 1)




Dalam rangka menyambut HUT dari Mahasthamaprapta Bodhisattva yang jatuh pada hari Senin tanggal 15 Agustus 2016 (Lunar tanggal 13 bulan 7), Cetya Tathagata Jakarta akan memberikan artikel mengenai Mahasthamaprapta Bodhisattva yang merupakan salah satu dari Tiga Suciwan Surga Sukhavati yang akan terbagi menjadi 4 artikel

Sukhavati adalah sebuah "Kerajaan" / "Tanah Suci" / "Surga Barat" yang didirikan oleh Amitabha Buddha yang berlokasi jauh di Barat yang berjarak 10,000 milyar tahun cahaya dimana semua makhluk hidup dapat menikmati kebahagiaan tanpa adanya penderitaan dan kesulitan. Surga Sukhavati disebutkan di dalam Amitabha Sutra yang sudah diterjemahkan dalam terjemahan Mandarin oleh seorang Master Dharma, Kumarajiva (344-413), pada saat masa akhir Dinasti Qin. Sutra tersebut kemudian diabadikan melalui upaya Buddhisme Tiongkok, terutama melalui anjuran awal dari Hui You pada masa Dinasti Jin dimana sutra ini sangat populer dimana hampir semua keluarga Tiongkok mengetahuinya.

Menurut Sutra Amitabha, selama seseorang mempercayai Amitabha Buddha secara tulus dan penuh kesungguhan tanpa adanya sedikit pun keraguan dan dengan ketulusan melafalkan nama Sang Buddha, maka "Tiga suciwan dari Surga Sukhavati" akan membawa sekuntum bunga teratai dan mendatangi orang tersebut sesaat sebelum ia meninggal untuk menuntunnya menuju Surga Sukhavati.

Tiga Suciwan yang dimaksud adalah Hyang Buddha Amitabha beserta dengan 2 Bodhisattva pendamping yaitu Avalokitesvara Bodhisattva yang melambangkan "Berkah Keselamatan, Cinta Kasih dan Welas Asih" dan Mahasthamaprapta Bodhisattva yang melambangkan "Intelegensi dan Kebijaksanaan". Kedua Bodhisattva ini adalah "Pembantu Utama", dari Buddha Amitabha.

Bodhisattva Mahasthamaprapta itu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Budha Amitabha dan Bodhisattva Avalokitesvara. Sebelum Hyang Buddha Amitabha mencapai pencerahan sempurna, Bodhisattva Mahasthamaprapta telah memberikan pelayanannya sebagai pembantu utama Amitabha Buddha, bersama-sama dengan Bodhisattva Avalokitesvara.

Menurut Kitab Suci Agama Buddha yang dinamai “Sutra Shurangama”, Bodhisattva Mahasthamaprapta telah melatih Samadhi dengan menyebut secara berulang-ulang nama Buddha, sebagai dasar pijakan meditasi-Nya, sehingga Beliau dapat mengajarkan kepada makhluk-makhluk hidup agar juga melafalkan secara berulang-ulang nama Buddha, yang merupakan "Pembuka Pintu Dharma". Pikiran Beliau itu telah dituangkan di dalam kalimat sebagai berikut: ”Karena Sang Buddha telah memiliki rasa belas kasihan yang sangat mendalam kepada semua makhluk hidup, maka para Tathagata yang menghuni di Sepuluh Penjuru Mata Angin selalu memikirkan pula semua makhluk. Apabila makhluk-makhluk ingat kepada Hyang Buddha dan menyebut secara berulang-ulang nama Beliau, maka pada saat meninggalnya kelak, akan dapat melihat dan bertemu dengan Hyang Buddha”.

Ajaran Bodhisattva Mahastamaprapta itu berupa: "Agar manusia belajar mengontrol, menguasai, mengendalikan, ke-enam akar atau benih dari fikiran yang kurang baik yaitu: "hawa nafsu, kebencian, ketidaktahuan, kesombongan, keragu-raguan dan pandangan keliru" dan belajar berfikir secara terus menerus mengenai kemurnian, agar dapat dicapai keadaan "Samadhi". "Pintu Dharma" ini telah diterima oleh umat Buddha Mahayana Sekte Tanah Suci sebagai Aturan yang penting, untuk diikuti.

Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar