Selasa, 09 Agustus 2016

Tangan Mokusen




Mokusen Hiki tinggal di sebuah kuil di Provinsi Tamba. Salah satu pengikutnya mengeluh tentang istrinya yang bersifat kikir/ pelit.

Mokusen mengunjungi istri si pengikutnya itu dan menunjukkan tangan Beliau yang mengepal di depan wajah istri si pengikut ini.


"Apa maksud Anda (melakukan ini)?" tanya wanita itu dengan kaget.

"Misalkan tangan saya selalu begini, apa pendapatmu?" Mokusen bertanya.

"Cacat," jawab wanita itu.

Lalu Mokusen membuka telapak tangannya di depan wajah wanita ini dan bertanya: "Misalkan (tangan saya) selalu seperti itu, bagaimana?"

"Cacat juga," kata wanita itu.

"Jika Anda memahami dua hal ini," Mokusen menyimpulkan, "Anda adalah seorang istri yang baik." Lalu Beliau pun pergi.

Setelah kunjungan Mokusen, wanita ini membantu suaminya mengolah keuangan mereka dengan baik dan seimbang (mendistribusikan sebagian uangnya serta menyimpan sebagian).

Mokusen's Hand

Mokusen Hiki was living in a temple in the province of Tamba. One of his adherents complained of the stinginess of his wife.

Mokusen visited the adherent's wife and showed her his clenched fist before her face.

"What do you mean by that?" asked the surprised woman.

"Suppose my fist were always like that. What would you call it?" he asked.

"Deformed," replied the woman.

Then he opened his hand flat in her face and asked: "Suppose it were always like that. What then?"

"Another kind of deformity," said the wife.

"If you understand that much," finished Mokusen, "you are a good wife." Then he left.

After his visit, this wife helped her husband to distribute as well as to save.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar