Selain kisah di pada artikel sebelumnya, juga masih ada versi lain yang menceritakan tentang kelahiran Bodhisattva Ksitigarbha. Dalam salah satu sutra Buddhis yang sangat terkenak di Tiongkok, Buddha menceritakan bahwa Ksitigarbha pernah terlahir sebagai putri Brahman yang bernama gadis suci. Ketika ibunya meninggal, ia sangat sedih hati, karena pada masa hidupnya, ibu gadis suci, sering mengumpat Triratna, maka dilahirkan dialam neraka. Untuk menyelamatkan ibunya yang tersiksa dineraka, ia memberikan persembahan kepada Buddha pada masa itu. Ia berdoa dengan kesungguhan hati agar ibunya dibebaskan dari siksaan neraka, dan memohon kepada Buddha agar menolongnya.
Kisah tentang Ksitigarbha diceritakan dalam Sutra Tekad Agung Bodhisattva Ksitigarbha, salah satu sutra Buddhis aliran Mahayana yang paling terkenal. Sutra ini dikatakan telah diucapkan oleh Buddha menjelang akhir hidupnya dihadapan para makhluk di alam surga Trayastrimsa sebagai tanda syukur dan peringatan kepada ibunya yang tercinta, Māyādevī.
Ksitigarbha Biodhisattva pernah berjanji kepada Sakyamuni Buddha; “Saya akan mematuhi ajaranmu untuk melepaskan makhluk-makhluk dari penderitaan, dan membimbing mereka untuk mencapai kebebasan. Saya akan bekerja keras hingga Buddha Maitreya datang ke dunia ini”.
Buddha Sakyamuni memberikan nasihat; “Dengarkan baik-baik, jika seseorang pada waktu akan datang melihat lukisan/pratima Bodhisattva Ksitigarbha; mendengar sutra Ksitigarbha dan menghafalkannya, memberi persembahan dan menghormati Bodhisattva Ksitigarbha, mereka akan memperoleh keuntungan selama hidupnya dan kelak akhirnya akan mencapai kebuddhaan.
Bodhisattva Ksitigarbha sering dilukiskan dalam keadaan berdiri, tangannya memegang Cintamani (permata kebijaksanaan) atau Tongkat Bergemerincing, tongkat pemberi peringatan (disebut Khakkara). Wajahnya menunjukkan kebajikan. Banyak pula Bodhisattva Ksitigarbha yang dilukiskan dalam posisi duduk diatas teratai, tangannya memegang permata menyala yang dianggap berkekuatan dahsyat. Di kepalanya terdapat mahkota dengan lima lembar kelopak teratai, setiap kelopak terdapat lukisan Panca Dhayani Buddha. Dengan tongkatnya Ksitigarbha dapat membuka pintu neraka, sedangkan permata di tangannya dapat menerangi kegelapan neraka. Kadang kala kita temui Bodhisattva Ksitigarbha berdiri dan tangan kirinya memegang mangkok sedekah (patta) dan tangan kanannya membentuk mudra, sebagai tanda “Jangan takut” dan memberikan kedamaian semua makhluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar