KISAH NABI KONGHUCU Kong Fu Zi / 孔夫子Pendiri Ajaran Konfusianisme) Artikel 2 dari 6 Bagian
Kong Zi adalah seorang ilmuwan yang pengaruhnya dalam sejarah Tiongkok sangat besar. Inti pokok ajarannya adalah filsafat yang berdasarkan asas " ren" yang bisa diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai "kebajikan". Orang selalu mendahulukan 'kepentingan orang lain, hidup saling hormat - menghormati dan saling mengasihi adalah inti-sari dari ajaran "ren" ini.
"Ren"adalah'standar moral tertinggi bagi seseorang yang dicerminkan dalam tingkah laku-yang bersusila atau "li". "Ren" tercermin dari watak, sedangkan"li" dari tingkah laku.Dalam masalah politik, Kong Zi menentang penarikan pajak yang memberat-kan rakyat. Ia menekankan kesederhaan dan pengamatan.
Dalam menjalan-kan pemerintahan, dia menekankan perlunya moral yang baik dan kebajikandalam mendidik. Dia tak menyetujui penggunaan kekerasan dan ancamanhukuman berat yang sewenang - wenang.Pemujaan terhadap Kong Zi, dimulai pada jaman Kaisar Han Wu Di (HanBu Te - Hokkian) dari dinasti Han (206 SM - 220 SM). Kaisar - kaisar pada jaman berikutnya mengikuti teladannya.
Kelenteng Kong Zi sejak jaman itu didirikan di mana - mana, sekaligus sebagai tempat pendidikan sastradan pendidikan kebudayaan. Sebab itu, Kelenteng Kong Miao (Kuil Pe-mujaan Kong Zi) disebut juga Wen Miao (Bun Bio - Hokkian) yang berartikelenteng kesusasteraan. Kong Miao terbesar sekarang ini terdapat di Qufu, propinsi Shandong, yang didirikan dekat tempat kelahiran Kong Zi dan jugamakamnya. Kecuali di Taiwan, di Malaysia dan Singapura adajuga pemujaanterhadap Konfusius meskipun hanya sebagai pelengkap di kelenteng lain.
Satu - satunya kelenteng di Indonesia yang khusus memuja Kong Zi adadi Surabaya, yang didirikan atas anjuran Kang You Wei, yang pada waktuitu sempat singgah di Indonesia dalam peiariannya.Tiap tahun di kelenteng Wen Miao, baik di Qufu ataupun di mana sajadiseluruh Tiongkok (termasuk Taiwan), pada tanggal 28 bulan 9 Imlek, diadakan upacara peringatan hari ulang tahun Kong Zi secara besar - besaran.
Upacara peringatan ini dilakukan dengan pakaian klasik, diiringi musik kuno yang berasal dari jaman Chun-qiu. Hal ini biasanya diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan yang memimpin upacara biasanya para pejabat daerah. Di daratan Tiongkok, dengan berkuasanya kaum komunis, upacaraini mengalami kemunduran besar, baru diijinkan lagi untuk beberapa tahun terakhir ini.
Di Taiwan, karena dijajah oleh Jepang selama 50 tahun, banyak acara -acara dalam rangkaian upacara peringatan kelahiran Kong Zi yang telah hilang, seperti beberapa acara tarian kuno yang semestinya khusus diadakan Seperti yang terjadi di Taipeh pada waktu diadakan peringatan kelahiran Kong Zi di kelenteng Kong Miao, tarian klasik untuk mengiringi upacaradi situ biasanya dibawakan oleh pelajar - pelajar sekolah negeri Da Tong.
Di Taiwan, karena dijajah oleh Jepang selama 50 tahun, banyak acara -acara dalam rangkaian upacara peringatan kelahiran Kong Zi yang telah hilang, seperti beberapa acara tarian kuno yang semestinya khusus diadakan Seperti yang terjadi di Taipeh pada waktu diadakan peringatan kelahiran Kong Zi di kelenteng Kong Miao, tarian klasik untuk mengiringi upacaradi situ biasanya dibawakan oleh pelajar - pelajar sekolah negeri Da Tong.
Acara ini merupakan hal sangat dibanggakan oleh mereka. Tapi, ketika Taiwan pulih kembali kedaulatannya, setelah Jepang menyerah, didapati bahwa para pelajar itu, pada saat membawakan tarian klasik yang pernah menjadi kebanggaan, mengenakan jubah ma-kwa ala dinasti Qing, memakai sepatu olah raga berwarna putih dan berkepala botak seperti Bikkhu. Semua ini menjadi suatu kombinasi yang acak - acakan mengundang tawa. Hal ini sekarang mulai diperbaiki untuk mengembalikan keasliannya.
SUMBER: buku Dewa Dewi Kelenteng hal 201 - 202
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar