KISAH NABI KONGHUCU Kong Fu Zi / 孔夫子Pendiri Ajaran Konfusianisme) Artikel 3 dari 6 Bagian
Kelenteng Kong Zi atau Kong Miao biasanya memiliki suasana yang hening,tidak terlihat banyak asap Hio yang mengepul dan juga saji-sajian yang diatur di atas meja sembahyang. Di atas altar hanya tampak sejumlah papan.pemujaan yang bertuliskan sebutan orang besar itu, yaitu Zhi-sheng-xian-shi(Ji Seng Sian Su - Hokkian) yang berarti Guru Teladan Sepanjang Masa,seperti yang terdapat di Wen - Miao di Surabaya. Tapi di Qufii, di kelenteng utama Kong Miao di Shandong terdapat patung Kong Zi yang besar dalam pakaian kebesaran, bersama dengan nabi - nabi sebelumnya.
Pada jaman Tang bahkan semua wanita pergi ke altar Kong Zi untuk memohon anak. Kebiasaan ini hilang pada jaman dinasti Song.Pada masa yang lalu, keluarga terpelajar tentu mempunyai altar pemujaan Kong Zi, dengan sebuah papan yang bertuliskan Tian-di-jun-qin-shi yang berarti Junjungan guru langit dan bumi yang tercinta. Kemudian huruf "Jun" yang berarti junjungan atau raja diganti dengan huruf "Guo" yang berarti negara. Pada waktu anak mencapai usia untuk masuk sekolah, kepala keluarga biasanya membawa sang anak ke Kelenteng Kong Miao untuk membakar Hio dan bersembahyang. Hal ini dilakukan setelah memiliki hari baik untuk upacara itu.
Kong Zi adalah ilmuwan besar yang juga politikus, seorang ahli pendidikan,disamping seorang rohaniawan yang tangguh. Beliau tidak hanya seorang tokoh besar yang jarang ditemukan bandingannya di Tiongkok maupun didunia luar dan tidak hanya Nabi dari Tiongkok, tapi merupakan Nabi Dunia.
Perilakunya menjadi suritauladan bagi umat manusia, semangatnya dikenang oleh generasi seterusnya. Karena itulah, pengaruhnya di dunia internasional sangat besar. Ajaran-ajaran Kong Zi seperti juga tokoh-tokoh besar dunia yang lain, tersebar ke negara-negara di luar Tiongkok, bahkan tidak sedikit yang mempengaruhi kebudavaan mereka.
Pengaruh ajaran - ajaran Kong Zi berkembang pesat di Eropa dan mempengaruhi pikiran para pujangga di benua itu.
Begitu tinggi penghargaan mereka, bahkan ada yang menganjurkan agar Kong Zi diangkat menjadi Santo dan ditambahkan dalam jajaran Santo Katholik. Diantara para pemujaKong Zi di Eropa ini yang paling terkenal adalah seorang tokoh ilmuwan Perancis, Voltaire (1694 - 1778). Filsuf Perancis pada masa revolusi, Con-dorce, mengatakan bahwa kaidah politik yang pertama adalah adil, yang kedua adalah juga adil dan yang ketiga adalah tetap adil. Pandangan ini jelas sekali berasal dari ajaran Kong Zi yang mengatakan bahwa politik adalah ke-adilan.
SUMBER: buku Dewa Dewi Kelenteng hal 202 - 203
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar